|
|
GARA-gara baru putus cinta dari Fifi, sikap Hangga kini berubah total. Pemuda itu menjadi sering mabuk-mabukan akibat minuman beralkohol, sehingga membuat sang ayah menjadi marah.
Lantas terbesit dalam pikiran Hangga untuk membuat Fifi kesal dan cemburu dengan bersikap seolah-olah dirinya telah menemukan kekasih baru. Kebetulan saat itu ada Marni, baby sitter kakak Hangga.
Namun menurut Hangga, Marni tidak sepadan dengan dirinya. Di sisi lain, Marni adalah gadis yang memiliki wajah cantik nan ayu. Itulah sebabnya sahabat Hangga kerap datang ke rumah bukan untuk mengunjungi dirinya tetapi untuk melihat Marni yang cantik.
Tanpa disadari, diam-diam Hangga cemburu melihat sahabatnya menyukai Marni. Hangga pun semakin penasaran perihal jati diri Marni yang sebenarnya. Ternyata, Marni adalah siswi terbaik sebuah sekolah perawat. Sayang lantaran faktor keuangan, Marni terpaksa berhenti kuliah.
Sementara itu, kedekatan Hangga dan Marni membuat ayah Hangga marah. Tanpa sepengetahuan Hangga, pria itu mengusir Marni. Tampaknya, keputusan yang diambil oleh ayah Hangga justru menjadi lecutan keras bagi Hangga yang bertekad lulus dengan hasil terbaik untuk menjadi seorang dokter seperti yang diinginkan Marni.
Di sisi lain, Hangga pun terus mencari jejak Marni, namun tidak juga membuahkan hasil. Hingga pada saat pesta kelulusan, Hangga mendapat sebuah kejutan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar